GELIAT PUSKESMAS CEMPAKA MULIA BERSAMA LINTAS SEKTORAL DALAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Rabu (07/04/2021) Puskesmas Cempaka Mulia mengadakan Koordinasi Puskesmas dengan Lintas Sektoral Dalam Rangka Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kecamatan Cempaga dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan Cempaga mewakili Camat Cempaga, Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat dan Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Perwakilan Komando Rayon Militer (Koramil), Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan, seluruh Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK Desa dan Ketua BPD se-Kecamatan Cempaga. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama lintas sektoral dalam pelaksanaan GERMAS.

Pada kesempatan tersebut, Nugroho Kuncoro Yudho selaku Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi lokasi khusus (lokus) Stunting, lokus GERMAS dan lokus Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Beliau juga menyampaikan bahwa adanya GERMAS terkait dengan tinggginya angka kesakitan terkait dengan sanitasi lingkungan, terutama jamban, air bersih dan pengelolaan sampah, meningkatnya penderita tekanan darah tinggi, diabetes melitus (kencing manis) dan penyakit tidak menular lainnya yang terjadi karena kurangnya aktivitas fisik, asupan gizi, tingkat stres, dan lain-lain. Di samping itu, kunjungan anak ke posyandu juga masih kurang khususnya anak yang sudah mendapatkan imunisasi lengkap, sehingga berdampak pada tidak terpantaunya status gizi balita yang pada akhirnya gizi buruk, stunting dan obesitas tidak tertangani. Untuk itu, beliau meminta adanya kerjasama lintas sektor dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat agar turut serta dalam mengatasi permasalahan tersebut. Terkait dengan masih terjadinya penularan Covid-19, diharapkan masyarakat tidak melakukan penolakan terhadap orang atau pasien yang positif Covid-19, terlebih ketika dalam kondisi isolasi mandiri.

Sementara itu, Anang Kustar selaku Kepala Puskesmas Cempaka Mulia dalam paparannya terkait capaian Puskesmas selama triwulan I menyampaikan bahwa ada peningkatan strata Posyandu, namun sebagian besar masih berstatus pratama dan madya. Di samping itu, masih belum ada desa ODF (open defecation free), yang mana pada saat ini telah disiapkan satu desa untuk verifikasi ODF, yakni Desa Rubung Buyung.

Dalam paparannya, Anang Kustar juga menyampaikan adanya permasalahan yang dialami Puskesmas dan memerlukan dukungan lintas sektor untuk penyelesaiannya, antara lain ada ibu hamil yang melahirkan di rumah, ada beberapa desa yang belum menganggarkan dana pengadaan stik pemeriksaan darah untuk mendukung kegiatan Posbindu PTM dan Posyandu Lansia, kunjungan Posbindu PTM dan Posyandu Lansia masih rendah, masih ditemukan kasus balita yang mengalami gizi buruk dan kurang, belum adanya kebijakan desa terkait kesehatan dan desa siaga tidak berjalan secara optimal.

Dari kegiatan tersebut didapatkan beberapa kesepakatan bersama untuk mendukung kegiatan GERMAS di Kecamatan Cempaga, antara lain pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa melaksanakan dan membentuk Forum GERMAS, pemerintah desa memberikan bantuan berupa makanan tambahan dan susu bagi keluarga yang terdapat kasus anak gizi buruk, pemerintah desa menganggarkan bantuan pembuatan jamban sehat, pemerintah desa dan Puskesmas bekerja sama dalam pembuatan kebijakan kesehatan di desa dan pemerintah desa membuat kebijakan kesehatan di desa masing-masing minimal dua kebijakan dalam setahun.

Disampaikan terpisah, Anang Kustar selaku Kepala Puskesmas Cempaka Mulia berharap dengan adanya kegiatan ini akan dapat meningkatkan kerja sama pihak Puskesmas dan lintas sektoral dalam upaya memberikan pelayanan Kesehatan yang optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pada kegiatan tersebut juga diselipkan ”aktivitas fisik” yang dilakukan bersama para peserta kegiatan secara antusias. Hal tersebut dilakukan mengingat pertemuan memakan waktu lebih dari dua jam.

Pos terkait