HIV AIDS Intai Kotawaringin Timur

Kepala Dinas Kesehatan dr. Yuendri Irawanto menekankan pentingnya setia kepada pasangan sebagai langkah preventif untuk menghindari penyakit HIV/AIDS yang kini angkanya terus meningkat di Kabupaten Kotawaringin Timur. Data terbaru Dinas Kesehatan menunjukkan angka 20 orang positif mengidap penyakit yang belum ada obatnya ini.

Selain menghindari hubungan seksual di luar pasangan resmi, langkah pencegahan yang lain adalah:

  1. Pergunakan kondom bagi kelompok resiko tinggi
  2. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus AIDS, hendaknya jangan hamil, karena akan bisa memindahkan virus AIDS kepada janinnya.
  3. Kelompok resiko tinggi dianjurkan untuk tidak menjadi donor darah.
  4. Pengguna jarum suntik dan alat tusuk lainnya (akupuntur, tato, tindik dan lain-lain) harus dijamin strerilisasinya.

Terkait dengan permasalahan HIV/AIDS ini Bupati Kotawaringin Timur H. Supian Hadi memberikan beberapa instruksi yakni:

  1. Jangan bosan-bosan memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai jenis penyakit yang belum ada obatnya ini
  2. Berikan kemudahan untuk memperoleh pengobatan bagi mereka yang mengidap HIV/AIDS
  3. Tingkatkan kesadaran untuk memeriksakan diri bagi mereka yang beresiko terserang penyakit ini
  4. Koordinasi lintas sektor untuk menertibkan prostitusi liar yang berada di luar lokalisasi
  5. Berikan keterampilan usaha kepada PSK sebagai wujud upaya pembinaan

Bupati juga memberikan apresisasi khusus bagi mereka yang telah memeriksakan diri di klini VCT (Voluntary Conseling Test), karena itu berarti mereka sadar diri sebagai orang/kelompok yang beresiko tinggi. Saat ini di Kabupaten Kotawaringin Timur telah memiliki 2 (dua) klinik VCT yakni di RSUD dr. Murdjani dan di Jl. Sudirman Km. 12. Klinik ini gratis alias cuma-cuma dan kerahasiaan identitas klien dijaga.

Untuk diketahui kembali, penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini menular melalui:

  1. hubungan seksual (homo maupun hetero seksual) dengan seorang yang tubuhnya mengidap HIV.
  2. Transfusi darah yang mengandung HIV.
  3. Melalui alat suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tato, tindik) bekas dipakai orang yang mengidap virus AIDS.
  4. Pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.

Pos terkait