Kematian ibu dan bayi saat melahirkan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya keterlambatan penanganan karena tidak adanya bidan desa, jauhnya jarak dan medan berat yang harus ditempuh menuju ke Puskesmas, kondisi kesehatan ibu yang mengidap diabetes dan tekanan darah tinggi, serta kondisi ekonomi keluarga.
Segala cara diupayakan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan. Setelah pemerinah pusat menanggung biaya persalinan lewat program Jaminan Persalinan (Jampersal), Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Kesehatan baru-baru ini memperkenalkan sebuah terobosan segar berupa rumah kesejahteraan ibu yang kini sedang diujicobakan di Kecamatan Antang Kalang.
Konsep rumah kejahteraan ibu ini sebetulnya merupakan semacam rumah singgah bagi ibu hamil yang memiliki resiko tinggi saat melahirkan. Di rumah ini, ibu dan keluarga yang mendampingi dipersilakan menginap selama beberapa hari sebelum melahirkan di Puskesmas Tumbang Kalang. Selama menunggu waktu melahirkan, ibu dan keluarga mendapatkan makanan bergizi dan penyuluhan kesehatan.
“Rumah Kesejahteraan Ibu ini sedang diujicobakan dan belum diresmikan. Sementara ini baru ada di Kecamatan Antang Kalang. Apabila nanti berjalan dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan kita kembangkan di kecamatan lain yang sama-sama terpencil dan desa-desanya memiliki akses yang sukar untuk ditempuh,†terang dr. Yuendri, Kepala Dinas Kesehatan saat mensosialisikan hal ini di Aula Kecamatan Antang Kalang, Kamis (22/3) lalu. Di hadapan Camat Antang Kalang Siagiano, para Kepala Desa, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan para kader, Yuendri dan Kepala Puskesmas Tumbang Kalang Stefani Rompas memaparkan konsep rumah kesejahteraan ibu ini.
“Untuk ibu hamil yang tidak memiliki resiko tinggi melahirkan bisa ditangani di desanya masing-masing oleh petugas kesehatan. Namun yang beresiko tinggi tentu saja harus ditangani oleh Puskesmas Tumbang Kalang yang memiliki sumber daya lebih baik. Karena itulah rumah kesejahteraan ibu ini diperlukan. Kepala Desa, kader, tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan seluruh Kecamatan Antang Kalang mohon bisa ikut membantu mensosialisasikan kepada warga di desa masing-masing mengenai keberadaan rumah ini,†lanjut Yuendri lagi.