Tak Perlu Panik dengan Tomcat

Masyarakat tidak perlu panik dengan ditemukannya kasus Tomcat di Sampit. Seperti diberitakan harian Radar Sampit (Jumat, 30/3), ditemukan ada 5 orang ABK (Anak Buah Kapal) sebuah kapal pengangkut barang yang sedang bersandar di pelabuhan rakyat mengeluh menderita iritasi pada kulit yang diduga diakibatkan oleh Tomcat.

Bacaan Lainnya

Dari penelusuran Dinas Kesehatan diketahui bahwa binatang yang menyebabkan gatal-gatal itu memang Tomcat. Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Upaya Kesehatan Erdiana, SKM mengungkapkan bahwa keluhan yang diderita para ABK sudah berlangsung sejak kapal dalam perjalanan, jadi belum bisa dibuktikan bahwa Tomcat tersebut berendemi di Sampit.

Patut diketahui, tubuh Tomcat mengeluarkan racun jika terancam atau tergencet, dan racun tidak masuk ke dalam aliran darah. Racun yang disebut paederin menimbulkan iritasi kulit. Jadi masyarakat tidak perlu panik karena racun Tomcat tidak mengakibatkan kematian. Racun Tomcat juga bisa tertinggal cukup lama di benda-benda seperti handuk atau pakaian, sehingga benda-benda tersebut harus dicuci sebelum digunakan kembali.

Luka akibat Tomcat bisa sembuh dalam 1 minggu jika diobati dengan benar. Jika muncul keluhan akibat Tomcat ini, kompreslah dengan antiseptik yan bersifat dingin, seperti Kalium Permaganat. Kalau sampai pecah, oleskan antibiotik yang mengandung steroid ringan. (Sumber: Majalah Tempo edisi 26 Maret – 1 April 2012)

 

Pos terkait