Anggapan masyarakat bahwa penyakit Demam Berdarah cuma diatasi dengan fogging dan melupakan kerja bakti memberantas sarang nyamuk agaknya masih melekat kuat. Ini terbukti saat tim Dinas Kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologi di Kelurahan Sawahan RT 20 RW 07 Selasa (20/3) kemarin. Beberapa warga meminta supaya rumahnya difogging karena anak-anak mereka positif terserang Demam Berdarah. Sedangkan dari hasil penyelidikan, tim menemukan jentik-jentik nyamuk hampir di setiap rumah dan mendapati sampah-sampah terutama gelas plastik bekas berserakan di setiap tempat. Untuk diketahui, di kawasan Sawahan memang dikenal sebagai sentra pengumpul barang bekas dan rongsokan yang menjadi mata pencaharian warga setempat.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Yuendri yang turun langsung ke lapangan menegaskan kepada Ketua RT setempat supaya menggerakkan kerja bakti kepada semua warga tanpa terkecuali. “Semua rumah harus kerja bakti. Kalau ada 1 rumah saja yang tidak ikut dibersihkan maka rumah tersebut bisa menjadi sarang nyamuk dan nantinya tetap bisa menulari ke tetangga-tetangganya,†terangnya.
Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini membuat air hujan tergenang dalam sampah-sampah plastik dan barang bekas yang berserakan. Genangan air bersih inilah yang nantinya menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti penular Demam Berdarah berkembang biak. Dr. Yuendri mengistilahkan nyamuk ini sebagai nyamuk elit. “Karena Aedes Aegypti ini memang cuma mau bertelur di air bersih, tidak mau di genangan air kotor atau di parit. Jadi mohon peran aktif masyarakat agar memantau sekeliling rumahnya masing-masing. Kalau ada sampah barang bekas yang bisa menampung air hujan supaya ditimbun, tempat penampungan air ditutup yang rapat & seringlah dikuras seminggu sekali,“ tambahnya lagi.
Setelah satu pekan yang lalu kasus yang sama terjadi di Kotabesi Hulu, kali ini penyelidikan epidemiologi dilakukan di Kelurahan Sawahan setelah didapati satu orang anak meninggal dunia karena positif terserang Demam Berdarah. Tim Dinas Kesehatan juga menemukan dua anak lain yang rumahnya berdekatan juga positif terjangkit. Dari hasil penyelidikan diketahui lingkungan tempat tinggal di kawasan tersebut memungkinkan nyamuk berkembang biak dengan subur yang dibuktikan dengan banyaknya jentik nyamuk di sekeliling rumah-rumah penduduk. Ditemani Lurah Sawahan Eddy Hidayat serta petugas kesehatan dari Puskesmas Ketapang I, tim Dinas Kesehatan mendatangi rumah-rumah penduduk mengecek jentik nyamuk, melakukan penyuluhan serta membagikan bubuk larvasida.
Patut diketahui, fogging hanya akan dilakukan bila di suatu daerah ada yang positif terkena Demam Berdarah dan didasarkan pada hasil penyelidikan epidemiologis perumahan warga dalam radius 100 m di sekitar rumah penderita. Positif atau tidaknya seseorang menderita DBD dinyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan klinis dan laboratorium. Fogging dilakukan jika ditemukan penderita lain dan angka bebas jentik kawasan tersebut di atas 5 % dengan maksud untuk membunuh nyamuk dewasa yang membawa virus Demam Berdarah tersebut. Akan tetapi yang patut diingat jentik nyamuk tidak ikut terbasmi oleh fogging ini tadi dan dalam satu minggu akan menetas menjadi nyamuk dewasa yang seterusnya akan menularkan Demam Berdarah. Karena itulah masyarakat diharapkan bisa mewaspadai Demam Berdarah dan aktif melakukan pencegahan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.